Re:Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu (WN) Arc 4 - Chapter 50 Bahasa Indonesia

[Translate] Re:Zero Arc 4 - Chapter 50 : Raungan Dari Kejauhan




Chapter 50 : Raungan Dari Kejauhan.

Gelombang bayangan, penuh dengan cinta nan hitam pekat, mendekat ke arah Subaru.

Menggantung di batang sebuah pohon besar dan berpegangan pada dahannya, Subaru sama sekali punya niat untuk kabur. Dia melirik ke arah Garfiel yang ada di sebelahnya, hanya untuk mendapati,

“GARFIEL!?”

Garfiel melepaskan pegangannya pada dahan, membiarkan dirinya jatuh sebelum mendarat di tanah. Permukaan tanah yang dipenuhi bayangan mendekat untuk menarik kakinya, tapi Garfiel, tidak menghiraukannya, mengayunkan tangannya untuk menusuk tanah.... memposisikan kedua tangan dan kakinya bersentuhan dengan tanah.

“Mana mungkin aku hanya akan diam menunggu ditelan! WwwwrraaaAAHHH...!”

Berteriak, Garfiel menarik tangan yang ia tusukkan ke dalam tanah.
Dan bersama dengan gerakan tersebut, permukaan tanah yang dipenuhi bayangan terangkat ke atas seperti meja yang terbalik... tepat sebelum gelombangnya menyapu.

Dengan gumpalan tanah yang meluncur ke udara dibarengi suara retakan keras, tanah berbalik menghantam bayangan tersebut. Tapi dampak terhadap bayangan yang seharusnya tidak memiliki massa hanya berlangsung dalam sekejap, sebelum badai tanah tersebut tertelan seperti bangunan sebelumnya.
Gelombang bayangan menjulang semakin tinggi, semakin lebar, dan semakin dalam. Semakin banyak bayangan itu memakan sesuatu, semakin jahat ia jadinya.... tapi manuver barusan berhasil memberikan mereka sedikit waktu.

“Kalau kau tak cepat, aku akan meninggalkanmu!”

“uuuuoowaaaa...!”

Terpaku menatap pemandangan yang ada di hadapannya, sebuah pukulan tiba-tiba menghempaskan Subaru dari dahan, membuatnya jatuh ke tanah. Tapi tepat sebelum dia menghantam tanah, Garfiel mengulurkan tangannya dan menangkap pinggang Subaru, membuat dia berhenti tiba-tiba.
Dengan mata berputar-putar, mulai mengerti apa yang terjadi,

“Ka-kau tak perlu menendangku begitu!?”

“Kau terlalu lamban dalam memutuskan. Kurasa benda itu menyukaimu. Lupakan aku, jika kau tertangkap, kau pasti akan ditelan dalam sekejap!”

Masih memegang Subaru dalam genggamannya, Garfiel menunjuk dagunya ke arah si bayangan yang terus membesar dengan seringai kejam. Mengikuti pandangannya ke arah akar bayangan tersebut.... Subaru bisa melihat gambaran samar seseorang yang mengulurkan tangan ke arahnya.

“Aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu.......”

Meskipun jarak di antara mereka cukup jauh, Subaru bisa mendengar suara kelam itu seolah mereka dibisikkan langsung ke telinganya.

Menentang hukum fisika, seakan jarak tidaklah berarti, keabnormalan suara itu benar-benar membuat Subaru muak.
Melihat bayangan itu menujukan cintanya yang luas nan gelap padanya, rasa jijik dan penolakan yang tak tertahankan menggelora di dada Subaru.

Benda itu adalah alasan kenapa Subaru bisa kembali dari kematian, dan dalam satu artian, Subaru berhutang padanya. Tapi itu mustahil. Mustahil untuk menerimanya. Secara biologis dan dari dalam jiwanya, Subaru benar-benar menolaknya.
Bahkan, Subaru lebih suka melompat ke dalam mulut Paus Putih daripada dirangkul oleh bayangan itu.

"Garfiel, apa yang harus kita lakukan...."

"Kita hanya bisa mundur!! Bahkan si bangsat Roswaal itu tak bisa diandalkan di sini. Nenek dan Ram.... serta yang lainnya juga sama sekali tak punya kesempatan untuk melawannya."

Garfiel menggeretakkan giginya dan menggeram pelan,
Tidak seperti Subaru, dia melihat bayangan itu memakan Ram dan Lewes dengan mata kepalanya sendiri. Jadi, membayangkan apa yang dia rasakan tidaklah sulit.
Tapi karena Subaru masih memiliki ingatan buruk tentang Garfiel, melihatnya sedih seperti ini malah membuat semuanya menjadi semakin rumit.

"......"

Jika bayangan yang menggeliat itu bisa diibaratkan sebuah telapak tangan raksasa, maka jemarinya kini tiba-tiba menuju ke arah Garfiel dan Subaru. 
Di detik-detik terakhir, memegang Subaru dengan erat, Garfiel melompat ke belakang menghindarinya. Dengan menginjak tanah yang hanya sedikit diselimuti bayangan, jika mereka bisa melebarkan jarak dari jantung bayangan itu, setidaknya mereka bisa menghindari jatuh ke rawa yang tak berdasar.

"Meski kita terus berlari, situasinya tidak akan membaik... apa yang terjadi dengan seranganmu."

"Aku tidak bisa menerobos bagian luar bayangan itu. Mungkin akan berbeda kalau aku melayangkan kekuatan penuhku, tapi aku tak punya kesempatan untuk melakukannya."

Melompat jauh ke belakang, Subaru dan Garfiel bertukar pikiran sambil terbang melewati celah pepohonan. Kecepatan mereka seharusnya bisa meninggalkan bayangan itu di sisi lain hutan, tapi entah bagaimana, mereka tidak bisa lari dari bayangan itu, yang mana perlahan terus semakin mendekat.
Mungkin, jarak yang semakin memendek ini adalah Kekuasaan bayangan tersebut. Tapi bukan hanya itu keanehan yang terjadi.

"..... Sialan!"

Mengumpat, Garfiel mendengus jengkel.
Bahunya naik turun dengan napas terengah-engah. Bulir-bulir keringat muncul di dahinya, dan setiap gerakannya membawa keganjilan yang belum pernah Subaru lihat sebelumnya.

Itu tidak terlihat seperti kelelahan karena membawa Subaru.
Melihat hal itu, Subaru mengernyitkan alisnya.
Dan, menyadari reaksi Subaru, "Tch," Garfiel mendecapkan lidahnya.

"Tubuhku terasa berat.... bayangan bangsat itu bisa menyerap daya hidup yang ada di sekitarnya."

"Maksudmu bayangan di bawah kita ini?"

Panik mendengar jawaban Garfiel, Subaru menggeliatkan tubuhnya menjauh dari bayangan itu meskipun kakinya tidak benar-benar menyentuh tanah.... merasa begitu ngeri melihat kegelapan yang menyelimuti rumput.
Dan kemudian, ancaman sebenarnya dari bayangan itu akhirnya membuat Subaru tersadar.

"Oy, mustahil...."

..... Hutan seketika menyusut.

Pepohonan di hutan yang mengelilingi Sanctuary sangatlah tinggi, memberikan penutup yang cukup tebal untuk menutupi bulan dan bintang. Tapi sekarang, langit di atas hutan terlihat sangat jelas di matanya.
Itu bukan karena pohon-pohonnya ditebang, atau daun-daunnya terbakar. Barisan puncak pepohonan berwarna hijau masih ada di sana, dengan daun-daunnya yang bergemerisik tertiup angin.

.... Tapi hutan menjadi begitu rendah sampai-sampai kepala Subaru akan terlihat jika dia melompat.

"Hutannya tenggelam...?"

"Hal yang sama akan terjadi pada kita jika kita tidak terus bergerak. Kurasa, semakin banyak dia makan dia akan menjadi semakin kuat."

Menyebar hingga ke ujung Sanctuary, kekuatan bayangan itu menjadi semakin meningkat, dan kini menelan seluruh hutan dalam kegelapan.
Depan belakang kanan kiri, bayangan itu membentang sejauh apa yang bisa dilihat mata Subaru.
Meskipun mereka melewati barrier atau meninggalkan hutan, hal itu takkan bisa mengakhiri keputusasaan ini.

Perhatian Subaru sepenuhnya teralih oleh perkembangan yang sama sekali tak terduga ini dan kemunculan Penyihir Kecemburuan, sampai-sampai dia lupa dengan ancaman yang dimiliki musuhnya.
Adalah Penyihir Kecemburuan... yang dulu pernah menelan separuh dunia, yang mana bekasnya hingga sampai saat ini masih memberikan teror pada dunia, bencana paling parah.

"Benda itu tidak akan menyelimuti separuh dunia, kan?"

"Ada cerita kalau dia menelan seluruh negara. Mungkin kau ingin tahu sebelum menganggapnya enteng."

Seringai Garfiel, memastikan ketakutan Subaru.
Kelelahan yang nampak di wajahnya pasti akibat pengaruh sang Penyihir, dan saat laju gangguan dari bayangan itu menjadi semakin cepat, sensasi seolah tenggelam ke dalam tanah pun menjadi semakin kuat.
Setiap langkah nampak semakin tenggelam dibandingkan yang terakhir, dan daya upaya yang diperlukan di setiap langkah pun semakin meningkat. Sebenarnya, jika Garfiel sendirian, dia mungkin bisa lari....

"Garfiel, benda itu mengejarku. Jadi....."

"Kalau kau menyuruhku untuk meninggalkanmu, aku pasti akan mengoyak jarimu satu persatu!"

Ditolak bahkan sebelum ia menyuarakan usulannya, Subaru seketika terdiam. Tapi, mengesampingkan kekesalannya, Subaru terus menatap sisi wajah Garfiel yang dibasahi oleh keringat,

"Sekarang bukan saatnya untuk mengatakan hal itu! Jika terus seperti ini, kita berdua akan dimakan! Jika aku menghadapi makhluk itu, setidaknya aku bisa mengulur waktu. Sementara kau...."

"Aku harus lari? Atau kau ingin bilang kalau aku harus mencari si bangsat Roswaal itu? Hal pertama yang dilakukan bayangan itu adalah menuju ke tengah-tengah desa.... para penduduk, pengungsi, Roswaal.... mereka semua sudah dimakan."

"......gh. Kau yakin?"

"Kau tak melihatnya, tapi seluruh desa sudah dimakan. Jika mereka tidak melakukan perjalanan melihat bulan di hutan, aku yakin mereka sudah dimakan."

Menyampaikan hal tersebut, sama sekali tak ada emosi di dalam kata-kata Garfiel. Kontras dengan sifatnya yang emosional, hal itu menunjukan kalau dia mengatakan yang sebenarnya.
Tidak hanya para pengungsi yang tak berdaya ataupun penduduk Sanctuary yang cinta damai, bahkan Roswaal pun juga ikut dimakan. Jika benar begitu, maka situasi ini benar-benar tak lebih dari sebuah keputusasaan.
Bagi Garfiel yang merupakan spesialis pertarungan jarak dekat, serangan jarak jauh dari Penyihir Kecemburuan bisa dibilang adalah lawannya yang paling buruk.

"Itu berarti, tanpamu, takkan ada cara lagi untuk melawannya...."

"Nenek! Ram! Semuanya! Mereka semua sudah dimakan."

"......"

"Dan sekarang, kau ingin aku meninggalkanmu? Kau ingin aku mempermalukan diriku sendiri? Tidak, tidak, aku tidak akan pernah melakukan hal itu. 'Bekas luka Pararagurara tidak akan menghilang'. Aku tidak akan puas sampai aku menghancurkan makhluk itu!"

Garfiel menunjukkan taring-taringnya, menyalak. Ekspesinya penuh dengan amarah terhadap bayangan tersebut... mungkin, juga ada sesuatu yang lain, ataukah Subaru hanya terlalu memikirkannya?

Melihat orang yang berharga baginya direnggut, bentakan amarah pasti bukan satu-satunya hal yang mendominasi hatinya.... jika dia, Garfiel, adalah orang seperti itu,

"Lalu kenapa kau melakukan hal itu pada mereka....."

Kenapa dia begitu kejam membunuh para pengungsi yang melakukan perlawanan itu?
Garfiel seharusnya tahu rasa sakit kehilangan orang yang berharga baginya, dia pun harusnya tahu derita kehilangan. Kalau dia tahu, seharusnya dia bisa menunjukan sedikit rasa empati.
Tapi kenapa dia bisa sekejam itu?

Garfiel mungkin tidak paham dengan pertanyaan yang Subaru tanyakan.
Dia hanya diam menguatkan pegangannya pada Subaru, sama sekali tidak menunjukan niat untuk melepaskannya. Dia berlari, sama seperti sebelumnya. Atau lebih tepatnya, karena bayangan itu menjadi semakin cepat, semakin kuat pula dia menguatkan langkahnya untuk berlari, melompat lagi dan lagi, menjauhi hutan yang tenggelam.

Terkoyak di antara sifat keras kepala Garfiel dan ancaman di belakang mereka, bidang pandangan yang tiba-tiba terhampar luas, membuat Subaru mengangkat wajahnya kaget.
Melompat dari hutan yang tenggelam, mereka kabur ke sebuah tanah terbuka. Itu adalah area di mana pengaruh bayangan masih sangat lemah. Dia bisa melihat tanah lapang dan bunga-bunga kecil, tapi yang paling mengejutkan adalah,

".....Eh!?"

Saat hal itu memasuki bidang pandangannya, tubuh Subaru terlempar ke atas tanah.
Mengerang kaget saat dia berguling-guling, dia berpegang pada tanah di bawahnya untuk menghentikan dirinya, lantas menggelengkan kepala. Tapi, melebihi keinginan untuk mengungkapkan kekesalannya karena dilempar, adalah keinginan untuk bertanya apa yang dia lihat. Itu adalah,

"Kenapa Lewes-san ada di sini...?"

Berdiri di depan suara gemetar Subaru adalah seorang gadis kecil dengan rambut pink panjang.... atau begitulah penampilannya, terlepas dari sesepuh yang ada di dalamnya. Lewes.
Melihat gadis itu berdiri di sana dan menatapnya dengan pandangan yang luas nan tak berujung, Subaru merasa terguncang.
Barusan, Garfiel bilang kalau Garfiel sudah ditelan oleh si bayangan.

Tapi itu sangat aneh mengingat apa yang dia lihat sekarang.
Jika dia harus memilih mana yang harus dipercayai, tentu dia akan memilih mempercayai realita yang ada di depan matanya. Tapi kalau begitu, apa pembicaraan barusan hanya bohong semata?

"Garfiel, apa ini....."

"... Jangan asal menyimpulkan. Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan, tapi kita tidak punya waktu untuk itu, sekarang setelah kita membawa makhluk itu ke sini."

Menyela Subaru dengan lambaian tangannya, Garfiel mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Kemudian, mengangkat dagunya dan menarik napas dalam,

".........oooooOOOAAARRR!"

Meskipun volumenya tidak bisa mencapai seluruh hutan, seperti sebuah lolongan dari kejauhan, lolongan itu terasa seakan membelah udara.
Mendengarnya, pemikiran yang agak aneh terlintas di pikiran Subaru, 'Orang ini benar-benar ahli dalam membuat suara binatang', tapi dia langsung terpaku begitu melihat jawaban dari lolongan tersebut.

"......!?"

Diikuti suara gemerisik, satu persatu, siluet-siluet kecil keluar dari dedaunan dan memasuki tanah terbuka.
Memiliki tubuh yang pendek, rambut pink panjangnya hampir menyentuh tanah. Kulit mereka putih bersih, dan mata mereka nampak tak memiliki emosi. Jubah yang mereka kenakan terlihat tidak sesuai dengan ukuran mereka, dengan lengan baju yang menjuntai melebihi ujung tangannya. Mereka tidak terlihat memakai pakaian apapun di bawah jubahnya, dan, mengintip di antara celah yang terlihat, Subaru bisa melihat kalau mereka telanjang kaki.

Total jumlah sosok yang keluar dari barisan pepohonan itu kira-kira ada 20 atau lebih.
Berbaris hampir memenuhi separuh tanah lapang tersebut, mereka memiliki wajah yang sama persis. Bukan hanya ekspresinya.... melainkan wajah yang sama.

"Lelucon, macam apa ini....."

"Kalau aku bisa, aku tidak ingin memperlihatkan hal ini padamu."

Gumaman suram Garfiel tidak dapat memasuki telinga Subaru. Atau lebih tepatnya, meski bisa memasuki telinganya, mereka tidak bisa menjadi sesuatu yang bisa dipahami otaknya.

Melihat gadis-gadis dengan wajah identik berbaris di depan matanya.... yang mana terlihat persis seperti Lewes, membuat Subaru merasa seolah sedang bermimpi.

Sebenarnya, Subaru pernah mengalami mimpi buruk semacam ini, dan dia berharap ini hanyalah salah satu dari mereka. Tapi,

“Goresan akibat dahan-dahan itu terasa sakit.... jantungku juga..... ini nyata, kan?”

Melihat darah yang mengalir dari tangannya, dan menekan dadanya yang berdebar kencang, Subaru menarik napas dalam. Dan, menerima pemandangan ini sebagai sebuah kenyataan, dia mengamati gadis-gadis itu sekali lagi.

Mereka semua terlihat persis seperti Lewes, bahkan ekspresinya pun identik. Tapi, mereka semua nampak tak memiliki emosi, tak bergerak, dan seperti boneka.
Meskipun Subaru tahu kalau Lewes bukanlah orang yang bersemangat, tapi Lewes selalu kaya akan emosi, dan yang lebih penting, setiap tindakannya mirip seperti manusia hidup.

“.....”

Tapi karakteristik manusia hidup sama sekali tidak terlihat dari gadis-gadis itu.
Mereka seperti boneka. Tak ada lagi penggambaran yang lebih akurat dari itu. Kau bahkan bisa bilang kalau mereka adalah boneka.
Meski bernapas dan memiliki kehidupan, mereka tak lebih dari boneka yang bisa bergerak.....itulah  keabnormalan ketika melihat dua puluh wajah-wajah identik yang berbaris di depannya.

“Klon.... dunia ini seharusnya tidak memiliki teknologi seperti itu. Apa ini semacam sihir replika? Tapi kenapa mereka membuat banyak sekali Lewes-san.....”

Ketika 'Klon Sel Somatik' terlintas di pikirannya, Subaru tiba-tiba menyadarinya. 
Kenapa Sanctuary disebut Tanah Percobaan, dan kenapa tuannya, Echidona, sangat enggan membicarakannya? Dan lagi, kenapa Garfiel berulang kali mengutuk tempat ini sebagai sebuah jalan buntu?

“Apa ini hasil dari percobaan Sanctuary...? Mereplika Lewes-san? Tidak..... tapi, apa untungnya melakukan hal seperti itu....”

“Maaf melakukan ini ketika kau sedang sibuk berpikir, tapi sepertinya ini sudah waktunya.”

Ketika Subaru sedang berpikikir, di sampingnya, tangan Garfiel mulai membesar.
Tangannya, dipenuhi bulu emas, mengembang dan mengoyak bajunya saat otot-otot membesar hingga tiga kali dari ukuran normalnya.
Atavisme.... jika harimau raksasa itu adalah wujud asli Garfiel, maka perubahan kecil ini pasti hanya tahap pertama dari kartu truf-nya.

“Kepung dan hancurkan. Sederhana, tapi karena semua orang sudah termakan, maka hanya ini saja yang tersisa.”

“.... Aku paham apa rencanamu, tapi mereka.....”

“Jangan khawatir. Mereka bukanlah nenek, mereka hanyalah cangkang kosong. Tapi setidaknya mereka bisa mengikuti perintah. Jika mereka bisa membuat celah, maka kita akan siap.”

Entah itu detail strateginya atau soal klon Lewes, masih ada banyak pertanyaan yang ingin Subaru tanyakan. Tapi tak ada waktu untuk itu, ataupun waktu untuk melakukan obrolan yang santai mengenai masalah ini.

Dengan ayunan tangan besarnya, Garfiel mendorong Subaru ke bagian belakang tanah lapang. Kemudian, dengan sinyal kasar Garfiel, para Lewes membentuk formasi untuk melindungi Subaru di belakang mereka.
Garfiel sendiri berdiri di tengah-tengah tanah lapang. Di belakangnya, terdapat para klon Lewes, dan di ujung, ada Subaru. Sementara itu, memakan pepohonan hutan, menjadi sasaran tatapan Garfiel,

“.... Aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu.”

Dengan gerakan menggeliat yang lamban, kata-kata cinta terdengar dari ujung hutan.

Rasa jijik dan alarm tanda bahaya berbunyi tanpa henti di dalam kepala Subaru. Kemudian, bayangan sang Penyihir mengangkat apa yang seharusnya menjadi kepalanya dan melihat Subaru,

“.....”

Sebelum dia sadar, dia bisa melihat bayangan itu seolah dipenuhi dengan kebahagiaan.
Dikepung oleh pusaran hitam yang menyapu pepohonan hutan, di tengah-tengah suara kayu yang hancur, bisikan cinta bayangan itu semakin mendekat.

Mengotori rerumputan tanah lapang, hanya butuh waktu sekejap bagi kegelapan untuk merenggut bidang tanah kecil ini. Tak lama, semua yang ada di sini pasti akan tenggelam ke dalam bayangan itu seperti hutan barusan.
Jadi jika Garfiel ingin punya kesempatan untuk menang, itu adalah sebelum tempat ini diselimuti oleh bayangan tersebut. Dan itu adalah sekarang. Saat ini.

“......GhrraaaAAAAAHHHHHH!!”

Mendongakkan kepalanya, tenggorokan Garfiel mengeluarkan sebuah raungan yang mengguncang atmosfer.
Guncangan keras yang mengoyak udara membuat setiap organ Subaru membatu dengan rasa teror.
Di hadapan Subaru yang membeku, tidak hanya tangannya, bahkan kaki Garfiel pun sudah berubah menjadi seperti binatang, menghentak tanah dengan seluruh kekutannya.

Seketika, dengan tanah yang hancur di bawah kaki Garfiel sebagai porosnya, tanah di bawah sang Penyihir pun terangkat ke atas layaknya jungkat jungkit raksasa.
Itu persis seperti pertemuan pertama Garfiel dengan Subaru, di mana dia membalik Patrasche dan kereta naganya dari tanah.

Ketika si bayangan terlempar ke udara bersama dengan sekumpulan gumpalan tanah, Garfiel merendahkan posturnya, meletakkan kedua tangan dan kakinya ke tanah. Dan dengan sebuah raungan, dia masuk ke tahap perubahan selanjutnya.

Tidak bisa menahan tubuhnya yang membesar, baju Garfiel pun robek menjadi kain yang menjuntai di atas bulu emasnya. Diangkat oleh kakinya yang berat, tubuhnya membesar hingga melebihi empat meter, sementara taring seperti belati berbaris di dalam rahangnya.
Itu adalah perwujudan harimau raksasa yang pernah menciptakan rasa marah dan putus asa pada diri Subaru.

“..... WWWRRRR!!”

Mengaung, tubuh harimau itu membelah udara, menerjang ke arah si bayangan.
Membuat pijakan di bawah kakinya membentuk kawah, binatang raksasa itu melompat dengan kecepatan yang luar biasa, menentang ukurannya yang begitu besar.
Dan ketika dia membuka mulutnya, mengancam untuk menghancurkan pinggang mungil bayangan itu dengan taring yang bisa mematahkan baja....

“....”

…. Tangan-tangan bayangan itu meluncur keluar dari bawah si harimau dan mencengkeramnya. Menyela demikian, harimau raksasa itu berhenti di udara. Dan sesaat setelahnya, raungan yang bisa mengoyak tenggorokan pun terdengar. 
Kabut darah menyembur dari tubuh si harimau yang kini dicengkeram, menujukan bahwa bayangan itu berniat menghancurkan Garfiel dalam genggamannya. Lengan yang sebesar pinggang Subaru mulai membuat suara daging yang terkoyak.
Subaru menyaksikan harimau raksasa itu meraung dan tak bisa bergerak di udara, tapi dia tidak bisa menghentikannya. Dan dari sana, bayangan itu tanpa ampun meremukkan tubuh si harimau menjadi ledakan organ dan darah....

“.....ah.”

…..tapi bukan itu yang terjadi.
Ketika Subaru terkesiap melihatnya, dua klon Lewes melompat ke dalam keributan di antara si harimau dan Penyihir.
Gadis-gadis itu melesat ke depan, terengah-engah dengan mulut terbuka. Dengan kecepatan yang luar biasa, mereka melewati bayangan tersebut. Dan, mendarat di tanah, mereka berlari menuju sang Penyihir yang pandangannya tertuju pada harimau dalam cengkeramannya.

“u....”

“.....”

Membentangkan tangannya, mereka melemparkan diri ke arah sang Penyihir seolah ingin memeluknya. Tapi sang Penyihir, menyadari gerakan mereka, dengan mudah menusuk mereka sekaligus dengan tangan bayangannya.
Bayangan bak tombak yang tajam, dengan gerakan seperti cambuk yang menyerang mangsanya, menusuk kaki dua klon Lewes dari bawah sebelum menembus pinggangnya. Kemudian, tangan-tangan itu menggantung mereka di samping Garfiel, seolah ingin memamerkannya.

Pemandangan yang begitu mengerikan, tapi kelengahan itu adalah kesalahan si Penyihir.

“....wwWWRRRRRRR!”

Ketika dia melihat tubuh-tubuh klon itu dibawa ke hadapannya, tenggorokan Garfiel yang sudah terkoyak, kembali mengeluarkan raungan yang sepenuhnya berbeda, memaksa Subaru untuk mengernyitkan dahinya.
Bingung dengan maksud perubahan nada tersebut, di depan mata Subaru, dia melihat tubuh klon Lewes yang ditusuk oleh sang Penyihir tiba-tiba diselimuti cahaya biru pucat yang menyilaukan.....

"......!?"

"......."

Tak lama kemudian, tubuh-tubuh itu meledak dengan cahaya yang menyilaukan.
Tak ada darah atau organ, maupun jejak-jejak tubuh dari makhluk hidup yang meledak. Mereka hanya sekedar berubah menjadi partikel cahaya, membuyarkan bayangan di sekitarnya dan mengembalikan sebuah kehidupan yang singkat pada dunia.... meledak dan hancur, tapi tidak seperti kematian biasa akibat ledakan.

Silau oleh cahaya tersebut, Subaru dengan kasar mengusap matanya. Dan, mendapatkan kembali penglihatannya, mata Subaru terbuka di saat dinding klon-klon Lewes yang melindunginya menyerbu menuju si bayangan seperti yang dilakukan dua klon sebelumnya.

Menyebar ke segala arah, dengan pergerakan yang sempurna, 18 klon Lewes mengepung sang Penyihir. 
Tak memiliki niat untuk menyerang, satu-satunya tujuan mereka adalah mengelilingi sang Penyihir sambil mendekatkan kepungan mereka dengan tangan terbuka lebar.

Tapi, bahkan dengan serbuan mereka yang terkoordinasi pun, pergerakan para klon itu masih tertahan oleh batas-batas manusia.
Apalagi musuh mereka adalah sang bencana Penyihir Kecemburuan.
Tepat ketika Subaru berpikir kalau sang Penyihir akan dibingungkan oleh klon-klon Lewes, ujung cambuk bayangannya menyebar ke 18 arah itu. Masing-masing bayangan itu menjadi bilah tajam, dan seolah mengejek upaya Lewes untuk menjauh, cambuk bayangan itu menembus tengkorak, badan, dan perut mereka, menusuk dan menebas, membuat mereka tercabik-cabik.

Meskipun sudah menjauh, para klon Lewes itu tetap terbantai, dan setelah beberapa saat, mereka meledak dengan sebuah cahaya putih.... untuk sementara mengusir kegelapan dan menghilangkan pusaran bayangan yang mengelilingi sang Penyihir.

".....WWRRRRAAAAAAHHH!!"

Tidak mungkin si harimau penuh luka itu akan melewatkan kesempatan ini.
Menggunakan celah yang dibuat oleh para klon Lewes untuk melepaskan diri, saat para klon itu meledak, dengan raungan yang melebihi raungan sebelum-sebelumnya, harimau raksasa itu menerjang kepala si bayangan.
Sang Penyihir mendirikan sebuah dinding bayangan untuk menahan harimau yang hendak menerjang ke arahnya, tapi, memegang siluet seseorang di ujung cakarnya.... yaitu klon Lewes yang tersembunyi untuk tujuan ini, si harimau melemparnya ke dinding dan menghancurkannya. Melewati cahaya biru pucat, taring dan cakar Garfiel bersarang di jantung si bayangan.

.... Itu sangat sempurna, sampai-sampai Subaru yakin kalau dia akan berhasil.

Taktik tak berperikemanusiaan yang mengorbankan 21 klon Lewes.
Jika Garfiel yang bertransformasi menjadi harimau bisa menyarangkan sebuah pukulan telak dengan cakarnya, pasti, bahkan seorang Penyihir pun takkan bisa bertahan.....

"....Aku mencintaimu."

..... atau setidaknya, itulah yang ingin Subaru percayai.

"....Subaru-kun."

Panggil bayangan itu dengan manis, saat mayat Garfiel hancur menjadi debu.

---End---



Baca Semua Chapter -> Index Re:Zero Arc 4


Translator : Zhi End Translation..
Previous
Next Post »
36 Komentar
avatar

Makasih banyak atas updatenya min.....
entah kenapa qok serasa malas membacanya ya?...
alurnya selalu berubah, kenapa si penyihir muncul sekarang? Apa karna cemburu? Klo iya kenapa sekarang?... Trus subarunya juga kenapa lari sih? Bukankah seharusnya dia paham dia tidak bisa lari dari si penyihir? Secara selama ini si pnyihir kan ada di dalam diri subaru?
Dan harusnya kan ini kesempatan buat subaru untuk menanyakan atau menyampaikan banyak hal kpd si penyihir? Harusnya hadepin, jgn lari hadeh.....

Balas
avatar

aku mencintai mu min X-D
next

Balas
avatar

Entar dijelasin kenapa Satella bisa muncul, semuanya entar dijelasin..

Balas
avatar

Intinya subaru cuma jadi alat pencapai ramalan pada buku pemuja penyihir ,nah sedangkan isi ramalannya adalah yang di ingin kan si satella .makanya gk aneh alur berubah - ubah. Tergantung si subaru mau apa ,kalo g sesuai ya mungkin mati atau ada yg di korbankan ( rem ) penjelasan ada di chapter pertemuan kedua pesta minum teh.


Oh y min chapter 51 udh ada tinggal di translate
Link nya ada di novelupdate. Request tolong translate juga clasroom elite . Males translate - janji bakal jadi langganan deh

Balas
avatar

Alur nya berubah tuh karena yang dilakukan subaru gk sesuai sama yang di inginkan satella, menurut w mah si subaru cuma jadi alat buat mencapai keinginan satella (Kitab hitam (ramalan)), gk aneh rosswal pernah bilang pengen ngebunuh naga karena dia punya kitab itu dan jadi pedomannya.

Btw min chapter 51 udh ada. link di novelupdate, tinggal translate ke indo. Request tolong translate LN classroom elite. sumbernya sama. Males translate, janji deh jadi langganan disini.

Balas
avatar

Wah mantap kayaknya kalo di anime bagian ini hampir sama serunya kayak pas ngelawan paus putih

Balas
avatar

Semangat Minn TL Nya Ditunggu Banget Kelanjutannyaaa ^_^..... Di Chapter Ini Memang Aga Aneh Knp Tiba2 Satella Muncul Setelah Pesta Teh Ke 2 Echidona....Prediksi Sih Mungkin Karena Subaru Berkali Kali Mengucapin Kata Terlarangnya Selama Di Pesta Teh Yg Ngebuat Sattela Kluar. Dan Garfiel Mati -_- Ini Kayaknya Bakal Ada Return By Death 1x Lagi Di Makam Deh...!! Dan Di Makam Jadi Tempat Return By Death Terbanyak Subaru.

Balas
avatar

apakah garfiel mati?
apakah penyihir kecemburuan adalah emilia yg berevolusi?
apakah subaru return by death lagi?

hmmmmmmm

Balas
avatar

Classroom elite udh dikerjain web lain..

Balas
avatar

Semoga mimin sehat selalu dan bisa melanjutkan translate LN re zero-nya sampai akhir๐Ÿ˜Š

Balas
avatar

Ditunggu chapter berikutnya min ๐Ÿ–’๐Ÿ–’

Balas
avatar

Mantap min lanjutkan๐Ÿ˜

Balas
avatar

Baru kali ini ninggalin jejak disini,semangat min ngerjain TLnya,,
Njir makin penasaran lihat chapter selanjutnya :D

Balas
avatar

Ooh gtu.. Makasih atas penerangannya gan...
Kasian bgt subarunya... Jd menghayal jika saja ane ada si sana menolong subaru pakai kekuatan super, wkwkkwkwkw

Balas
avatar

Yahh opini gw sih Satella muncul gegara Subaru menceritakan Return by death ke Echidona, Karena gk dapat izin untuk masuk ke dunia mimpi fana milik Echidona, Satella nya ngamuk di dunia aslinya... Opini aja sih, gk lebih.

Balas
avatar

Min tolong di lanjutkan dong TL nya, atau penjelasan update nya kapan
Terimakasih Min :)

Balas
avatar

kapan min di lanjut lama amat

Balas
avatar

Udh 1 bulan kok kg update lg min:)

Balas
avatar

Makasih min semoga sehat selalu dan lancar TL-nya

Balas
avatar

lama amat min, kpan dilanjutnya min,

Balas
avatar

lama amat min kpan dilnjutinya

Balas
avatar

Udah sebulan lebih nih min . . mana update chapter 51 nya. .
@.@

Balas
avatar

Lanjut min, gw penasaran bangetttt๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Balas
avatar

Bang chapter 51 nya mana kok gak di terjemahkan lagi?

Balas