Kembali ke -> Hataraku Maou-Sama Volume 4 - Chapter 3 Part 3
Final Chapter.
Di bagian selatan Isla Centrum, di mana Administrasi Pembangungan Benua Utama Ente Isla berada, dan di mana utusan dari berbagai negara Aliansi Kesatria tinggal, terdapat sebuah kota besar bernama Norse Quatas.
Meski keadaan Ente Isla sudah cukup damai sehingga memungkinkan berbagai benua bisa mulai melakukan peselisihan politik dan perebutan kekuasaan, laporan yang sampai di kantor pada pagi itu, menyebabkan kepanikan di antara para ahli strategi penting dan pimpinan Aliansi Kesatria.
Afashan Empire yang menyatukan Benua Timur, secara sepihak menyatakan perang terhadap Aliansi Kesatria di Benua Utara, Barat, dan Selatan di bawah nama Unifying Azure Emperor. Ini berarti mereka berencana untuk menekan Benua Utama secara paksa.
Dibandingkan dengan negara lainnya di Ente Isla, Afsahan yang menyatukan Benua Timur, memang mempunyai wilayah yang luas dan populasi penduduk yang tinggi, tapi karena Benua Timur adalah bangsa yang memperluas wilayahnya dengan melahap negara tetangga, di sana selalu terjadi perselisihan internal dan pemerintahan yang tidak stabil.
Pada laut di antara Benua Utara dan Selatan, armada dari kedua negara sering terlibat konflik kecil dan gencatan senjata. Oleh karena itu, semua orang berpikiran kalau pernyataan perang dari Afasahan hanyalah sebuah ancaman kosong dan tidak perlu dipikirkan dengan serius.
Akan tetapi, laporan yang diterima Aliansi Kesatria setelah itu, mengatakan bahwa pasukan yang dikirim oleh Afashan ke berbagai negara di Benua Utara, Barat, dan Selatan, terdapat iblis di dalamnya.
Akibatnya, kekacauan pun tejadi ketika semua anggota Aliansi Kesatria Benua Timur dipanggil kembali ke negara asalnya. Intinya kelima benua telah terpecah, dan semua anggota Aliansi Kesatria pun kembali ke Benua mereka masing-masing untuk melindungi negara mereka sendiri.
Karena hal itu, Benua Utama, yang dianggap sebagai zona netral tanpa kekuatan tempur apapun, kini sedang menghadapi bahaya yang begitu besar.
Pernyataan perang dari Unifying Azure Emperor benar-benar tidak menunjukan belas kasihan.
Dia menolak semua permintaan yang terkait dengan kerukunan dan kedamaian. Dia memberikan peringatan, jika mereka tidak bersumpah setia kepada Afashan ataupun memberikan 'objek tertentu' kepadanya, dia tidak akan pernah menyetujui kedaulatan Benua Utama.
Dan 'objek tertentu' itu, menyulitkan keempat benua untuk bersatu memberikan perlawanan.
Karena mereka masih belum bisa melupakan kengerian yang mereka rasakan di bawah kekuasaan Pasukan Iblis, Benua Utara dan Selatan pun memutuskan untuk tunduk kepada Benua Timur dan mulai mengambil tanggung jawab untuk menyelidiki 'objek tertentu' yang dimiliki oleh Benua Barat.
Sementara untuk Benua Barat, karena perselisihan internal yang terjadi antara Gereja dan Saint Aire masih begitu berpengaruh, mereka tidak bisa mencapai kesepakatan, dan kedamaian yang didapatkan Ente Isla selama dua tahun terakhir pun secara resmi telah berakhir.
Adapun 'objek tertentu' yang diminta oleh Afashan....
Itu adalah Evolving Holy Sword, Better Half.
Meski keadaan Ente Isla sudah cukup damai sehingga memungkinkan berbagai benua bisa mulai melakukan peselisihan politik dan perebutan kekuasaan, laporan yang sampai di kantor pada pagi itu, menyebabkan kepanikan di antara para ahli strategi penting dan pimpinan Aliansi Kesatria.
Afashan Empire yang menyatukan Benua Timur, secara sepihak menyatakan perang terhadap Aliansi Kesatria di Benua Utara, Barat, dan Selatan di bawah nama Unifying Azure Emperor. Ini berarti mereka berencana untuk menekan Benua Utama secara paksa.
Dibandingkan dengan negara lainnya di Ente Isla, Afsahan yang menyatukan Benua Timur, memang mempunyai wilayah yang luas dan populasi penduduk yang tinggi, tapi karena Benua Timur adalah bangsa yang memperluas wilayahnya dengan melahap negara tetangga, di sana selalu terjadi perselisihan internal dan pemerintahan yang tidak stabil.
Pada laut di antara Benua Utara dan Selatan, armada dari kedua negara sering terlibat konflik kecil dan gencatan senjata. Oleh karena itu, semua orang berpikiran kalau pernyataan perang dari Afasahan hanyalah sebuah ancaman kosong dan tidak perlu dipikirkan dengan serius.
Akan tetapi, laporan yang diterima Aliansi Kesatria setelah itu, mengatakan bahwa pasukan yang dikirim oleh Afashan ke berbagai negara di Benua Utara, Barat, dan Selatan, terdapat iblis di dalamnya.
Akibatnya, kekacauan pun tejadi ketika semua anggota Aliansi Kesatria Benua Timur dipanggil kembali ke negara asalnya. Intinya kelima benua telah terpecah, dan semua anggota Aliansi Kesatria pun kembali ke Benua mereka masing-masing untuk melindungi negara mereka sendiri.
Karena hal itu, Benua Utama, yang dianggap sebagai zona netral tanpa kekuatan tempur apapun, kini sedang menghadapi bahaya yang begitu besar.
Pernyataan perang dari Unifying Azure Emperor benar-benar tidak menunjukan belas kasihan.
Dia menolak semua permintaan yang terkait dengan kerukunan dan kedamaian. Dia memberikan peringatan, jika mereka tidak bersumpah setia kepada Afashan ataupun memberikan 'objek tertentu' kepadanya, dia tidak akan pernah menyetujui kedaulatan Benua Utama.
Dan 'objek tertentu' itu, menyulitkan keempat benua untuk bersatu memberikan perlawanan.
Karena mereka masih belum bisa melupakan kengerian yang mereka rasakan di bawah kekuasaan Pasukan Iblis, Benua Utara dan Selatan pun memutuskan untuk tunduk kepada Benua Timur dan mulai mengambil tanggung jawab untuk menyelidiki 'objek tertentu' yang dimiliki oleh Benua Barat.
Sementara untuk Benua Barat, karena perselisihan internal yang terjadi antara Gereja dan Saint Aire masih begitu berpengaruh, mereka tidak bisa mencapai kesepakatan, dan kedamaian yang didapatkan Ente Isla selama dua tahun terakhir pun secara resmi telah berakhir.
Adapun 'objek tertentu' yang diminta oleh Afashan....
Itu adalah Evolving Holy Sword, Better Half.
---End---
Lanjut ke -> Hataraku Maou-Sama Volume 4 - Author's Note
Baca Semua Volume -> Index Hataraku Maou-Sama All Volume
Translated by : Me..
0 Komentar