[Translate] Hataraku Maou-Sama Volume 9 - Author's Note
Kembali ke -> Hataraku Maou-Sama Volume 9 - Continuing Chapter
Author's Note
'Jika kau dapat membawa satu benda ke sebuah pulau tak berpenghuni, apa yang akan kau bawa?' Pernahkah kalian menanyakan pertanyaan ini, atau ditanyai dengan pertanyaan semacam ini?
Wagahara dulu benar-benar terganggu dengan kondisi 'pulau tak berpenghuni' tersebut.
Ini mungkin hanya imajinasiku, tapi dari pengucapan istilah 'pulau tak berpenghuni', banyak orang pasti pertama kali akan terpikir sebuah pulau di tengah lautan dengan sebuah pohon kelapa, lalu kemudian membayangkan keberadaan hutan atau binatang, benar?
Tapi tunggu dulu.
Jika itu adalah pulau tak berpenghuni yang terbentuk dari sebuah gunung berapi, maka flora dan fauna yang mampu tumbuh pasti akan sangat terbatas.
Jika itu adalah pulau tak berpenghuni yang terdiri dari karang dan batuan, maka memastikan persediaan air minum akan sangat sulit.
Terdapat beberapa pulau tak berpenghuni yang berada di wilayah dingin. Pulau tak berpenghuni di lingkar arktik atau lingkar antartika, dengan pulau yang berada di garis ekuator, selain tidak memiliki penduduk, kondisi di kedua wilayah tersebut sangatlah berbeda.
Ada begitu banyak kondisi yang tidak pasti, dan kau hanya bisa membawa satu benda, bukankah itu terlalu sembrono?
Beberapa orang mungkin berpikir kalau tak perlulah terlalu serius dengan permainan tanya jawab semacam ini. Tapi jika kita fokus, dan dengan serius memikirkan pertanyaan mengenai 'pulau tak berpenghuni', maka hal terakhir yang harus dipikirkan tentang pertanyaan tersebut adalah, 'jika kau terdampar ke suatu tempat yang tak diketahui, apa yang sebaiknya kau prioritaskan dan lakukan lebih dulu.'
Apa yang ingin kuungkapkan di sini adalah, jika kalian terlempar ke sebuah dunia lain, agar bisa bertahan hidup, menurut kalian apa hal yang paling penting? Ketika menulis buku ini, Wagahara begitu serius memikirkan pertanyaan tersebut.
Jika komposisi atmosfer, makhluk hidup selain manusia, daratan, komposisi tanah, serta kondisi lain dari dunia itu tidak cocok bagi penduduk bumi untuk bertahan hidup, maka orang itu mungkin akan seketika mati, jadi dengan asumsi bahwa itu adalah 'lingkungan di mana aktivitas vital makhluk bumi tidak akan terganggu', aku ingin memastikan dengan kalian mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika terlempar ke sebuah dunia lain.
Prioritas utamanya pasti adalah mengumpulkan informasi mengenai lokasi tersebut.
Manusia adalah organisme yang akan kesulitan berjalan di suatu arah tanpa penunjuk apapun. Situasi berakhir di tempat yang sama setelah berputar-putar atau berjalan tanpa arah tujuan di pegunungan bersalju, sangatlah akrab di telinga kita. Hanya dengan memahami lokasi dan cuaca saja, seseorang pasti bisa berjalan dengan arah dan tujuan di suatu tempat yang tak diketahui.
Setelah memahami arah timur, barat, selatan, utara dan kondisi cuaca, berikutnya yang harus dilakukan adalah mengamankan air minum. Air yang tak mengalir seperti danau dan kolam, tidaklah cocok untuk diminum, jadi sebaiknya kita mencari mata air atau aliran air, dan dalam kasus terburuk, carilah sungai yang airnya mengalir.
Selain mengamankan persediaan air minum, sungai tidak hanya bisa menjadi penanda ketika kita bergerak, karena biasanya ada desa di pinggiran sungai, maka kemungkinan selamat pun juga akan meningkat.
Ditambah lagi, flora dan fauna akan berkumpul di sekitar sungai, jadi mendapatkan makanan pun akan menjadi lebih mudah.(Tentunya juga ada kemungkinan bertemu binatang berbahaya)
Setelah dengan susah payah berhasil bertahan hidup, jika kau diselamatkan oleh orang lain atau menemukan desa, maka petualanganmu akan dimulai dari sana.
Tentunya, kondisi dari pulau tak berpenghuni yang disebutkan di awal tadi tidaklah sama, dan titik awal dari dunia lain tempat orang itu terdampar, bisa saja merupakan wilayah dingin, wilayah kering, ataupun daerah pegunungan. Kalaupun kau menggunakan cara yang tadi dijelaskan untuk menemukan jalan keluar, kemungkinan bertahan hidup pasti akan sangat rendah, benar?
Peradaban manusia di dunia lain tersebut juga sangat penting, jika kau beruntung, kau bisa terdampar di wilayah yang padat penduduk, tapi jika leluhur penduduk di sana bukan kera, maka masa depanmu akan menjadi sangat suram.
Jadi bagi orang-orang yang merasa seolah akan dikirim ke dunia lain, janganlah hanya membawa satu benda, sering-seringlah memakai baju lengan panjang dan celana, memakai jaket, membawa kompas untuk menunjuk arah, semprotan pengusir serangga dan air mineral.
Membawa benda-benda itu saja akan sangat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup. Untuk baju lengan panjang dan celana, kegunaan mereka di wilayah dingin sangatlah jelas, dan bahkan di wilayah kering dengan sinar matahari terik yang terus bersinar pun, benda itu bisa melindungi kulit dari sinar matahari yang terik.
Alasan membawa kompas dan air mineral sepertinya tidak perlu dijelaskan secara khusus.
Karena digigit di tempat yang tak diketahui bisa membawa bahaya yang mengancam nyawa, maka semprotan pengusir serangga adalah perlengkapan yang sangat penting.
Asalkan kau memiliki perlengkapan ini, meskipun mereka adalah makhluk yang berevolusi dari organisme lain selain kera, mereka mungkin akan melihatmu sebagai orang yang memiliki latar belakang yang beradab.
Tapi jika kau biasa membawa benda-benda itu, dan orang-orang di zaman modern menganggapmu sebagai orang yang mencurigakan, maka Wagahara tidak akan bertanggung jawab. Semuanya, saat bersiap-siap berpetualang di dunia lain, tanggunglah akibatnya sendiri.
Wagahara selalu memikirkan hal semacam ini setiap hari, dengan seiring berkembangnya cerita 'Hataraku Maou-Sama', plot di mana kampung halaman Emi dan Suzuno yaitu 'Benua Salib Suci, Ente Isla' menjadi panggung utama, adalah sesuatu yang sangat wajar. Atau akan lebih tepat menyebutnya tidak bisa dihindari.
Terdapat jarak di antara dua dunia dalam volume ini, ini adalah kisah di mana meski mereka sudah bekerja keras demi kehidupan mereka hari ini, banyak hal yang akan berkembang tidak sesuai dengan harapan manusia, iblis, dan para malaikat itu. Mereka berusaha dengan seluruh kekuatan mereka untuk memenuhi peran mereka.
Karena kisah 'Hataraku Maou-Sama akan memasuki panggung baru, kalian yang menantikan perkembangan Maou Sadao, Yusa Emi, dan Sasaki Chiho, sekali lagi harus menunggu dalam keadaan seperti ini, jadi aku benar-benar minta maaf.
Volume ini hanyalah titik peralihan, volume berikutnya adalah volume ke sepuluh, agar mereka yang hidup di dunia 'Hataraku Maou-Sama' bisa menuju ke dunia baru, kisah ini juga akan mencapai batu loncatan yang penting.
Aku harap semuanya bersedia menemani Raja Iblis dan Pahlawan dalam perjalanan mereka untuk sementara waktu.
Aku harap bisa bertemu dengan kalian lagi di volume berikutnya.
Sampai jumpa!
---End---
Baca Semua Chapter -> Index Hataraku Maou-Sama All Volume
Translator : Zhi End Translation..
2 Komentar
Mantap min :) d tunggu vol 10'y
BalasMantab min .. Ditunggu banget vol.10 nya udah gak sabar :D
Balas