Baca Light Novel Oreshura Volume 1 - Chapter #4 Bahasa Indonesia

[Translate] Oreshura Volume 1 - Chapter #4 : Klub Yang Baru Dibentuk Adalah Sebuah Kekacauan


Baca Light Novel Oreshura Volume 1 - Chapter 4 Bahasa Indonesia



Chapter 4 : Klub Yang Baru Dibentuk Adalah Sebuah Kekacauan.

Tiga hari setelah semua keributan itu.

Semenjak hari itu, Chiwa tidak lagi datang untuk makan malam di rumahku. Bagaimana dia mengisi perutnya? Apa dia makan bento dari minimarket? Atau memasak bahan makanan dari supermarket? Chihuahua-chan pasti sedang mendambakan daging favoritnya.

Aku jadi sedikit ....

Karena aku ... sedikit khawatir, kukirim makan malam untuknya.

Karena kurasa dia tidak akan mau menerimanya kalau aku yang mengantarnya, jadi kutinggalkan sebuah kotak bekal di depan bangku beranda rumahnya.

Pagi berikutnya.

Ada sebuah pesan yang terlampir pada kotak bekal yang sudah kosong itu.


'Dagingnya kurang!!'


... meski dia sudah menginjak-injak kebaikan (?) hatiku ....

Tapi sepertinya dia sudah tenang.

Aku pun mulai berpikir kalau sudah tidak ada masalah lagi. Namun tak disangka, sewaktu istirahat makan siang�

"Apa Eita tahu? Rumor baru tentang Chihuahua-chan?"

Saat sedang menyantap makan siang di kelas, Kaoru mulai berbicara,

"Ada apa? Apa dia dipanggil ke ruang guru lagi?"

"Bukan .... Menurut anak kelas 1-5, mereka bilang kalau dia bertingkah sangat aneh."

Dia memang biasa bertingkah aneh.

"Anehnya itu seperti apa?"

"Dia berlari karena telat sambil menjejalkan sepotong roti di mulutnya?"

"Ah?"

'Apa-apaan itu?'

"Lalu, ketika berbicara, dia menambahkan kata 'nyaa' di setiap akhir kalimat."

"... untuk ukuran murid SMA, ini begitu mengejutkan."

Tidak, bahkan untuk ukuran murid SMP pun, itu juga perilaku yang mengejutkan.

Bahkan di anime atau game sekalipun, karakter dengan kepribadian seburuk itu, 'tidaklah ada' � Saeko-san, pasti akan bilang begitu.

"Dan dia juga datang dengan memakai pita yang terlalu besar seperti yang dikenakan tokoh perempuan dari anime anak-anak, sekaligus riasan super tebal layaknya pemeran Kabuki. Para guru menjadi sangat marah."

'Terlepas dari soal pitanya .... Dia memakai riasan wajah?'

Kelakuan seperti ini tidak akan dilakukan oleh Chiwa yang dulu.

"Apa Eita tahu kenapa dia bertingkah seperti itu?"

"... aku tahu."

Tentu saja.

Dia ingin menjadi populer, jadi dia mengikuti saran yang didapatkannya dari manga shoujo.

Tetap saja, dilihat dari sudut pandang mana pun, itu pasti jadi kehebohan besar.

"Mestinya kamu segera berbuat sesuatu, 'kan?"

"Eh, ke-kenapa aku?

"Karena Eita adalah penyebabnya?"

"... itu bukan ...."

Aku tidak bisa menyangkalnya.

Kaoru dengan tenang melihat ke sekitar ruang kelas, kemudian berbisik;

"Aku tidak pernah menyangka Eita dan Natsukawa-san yang terkenal itu mulai berpacaran. Aku juga sangat terkejut."

Masuzu sedang tidak ada di dalam kelas.

Setiap jam istirahat makan siang, aku tidak pernah tahu ke mana dia pergi.

"Intinya, kupikir jauh lebih penting jika kamu mau memahami Chihuahua-chan."

"Kamu berbicara seolah ada sesuatu antara Chiwa dan aku."

Bahkan saat di SMP, sudah ada orang yang mencurigai hubungan di antara kami berdua.

Bagaimanapun juga, kukira Kaoru selalu mengerti.

Chiwa dan aku tidak memiliki hubungan semacam itu.

"Terlepas dari apakah kalian berdua punya hubungan atau tidak, singkatnya�"

Kaoru memasang ekspresi serius, dan berkata,

"Chihuahua-chan, bagi Eita saat ini, sudah seperti keluarga sesungguhnya, 'kan?"

"... yah, itu benar."

'Saat ini, satu-satunya keluargaku hanyalah Saeko-san.'

'Tapi ..., kupikir Chiwa juga bisa dianggap keluarga.'

'Kami makan bersama setiap hari.'

'Jika dibandingkan dengan Saeko-san yang tidak pernah di rumah dan selalu bekerja, mungkin Chiwa-lah yang lebih seperti keluarga.'

"Kalau begitu, setidaknya kamu jangan sampai berkata kalau tidak ada hubungannya dengan ini, 'kan?"

"Ah, eng ...."

Jujur, aku ingin melupakan masalah ini dan menunggu sampai itu hilang terbawa angin.

Karena jika aku peduli, bukankah itu justru membuat seolah aku ini populer?

Terlebih, pada dasarnya ini adalah jalan menuju sebuah kekacauan!

Di permukaan, semuanya terlihat memang seperti itu ..., tapi ini tidaklah sesederhana kelihatannya.

Hubungan antara Masuzu dan aku itu adalah 'fake'. Sementara Chiwa, dia bertingkah gegabah tanpa sebab.

"Yah, semoga beruntung Ei-kun."

Setelah selesai makan siang, Kaoru menepuk punggungku dan pergi. Dia tampak sibuk dengan beberapa pekerjaan sebagai sekretaris OSIS.

Tiga gadis sekretaris lainnya menghampiri pintu kelas untuk menyapa Kaoru, dan para anak lelaki bahkan bersiul untuk menggoda mereka.

Meski begitu, Kaoru masih terlihat tidak peduli, namun ketiga gadis itu sudah tersipu semerah apel.

Setahuku gadis-gadis itu memang menyukai Kaoru.

Meski dia tidak setingkat dengan Masuzu, Kaoru masihlah sangat populer.

Semenjak SMP, rumor-rumor semacam itu tidak pernah berakhir.

'Entah kenapa, tidak ada seorang pun yang pernah mendengarnya berpacaran ....'

'Apa ada orang yang dia sukai?'

"... itu tidak mungkin Chiwa, 'kan?"

Aku tiba-tiba mengatakan yang sedang kupikirkan dalam hati.

'Salah, salah, salah, salah, salah.'

'Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak.'

'Bagaimana bisa Kaoru menyukai Chiwa?'


XxxxX


Setelah itu, tibalah waktu yang ditunggu.

Itu adalah saat bahagia yang aku dan Natsukawa Masuzu-san habiskan bersama.

'Wah�'

'Aku, sangat, gembira�'

'... ah.'

Singkatnya, perhatikan dulu ini:

"Anu, Masuzu ...."

"Aku menolak!"

Jawabnya spontan.

'Padahal aku belum mengatakan apa-apa.'

"'Anu, Masuzu, bolehkah aku memberitahu Chiwa kalau kita ini 'fake'?' Pasti sesuatu semacam itu kan?"

"Ah .... Iya."

Orang ini mengerikan.

Apa dia bisa membaca pikiranku?

"Eita-kun yang baik hati pasti akan mengucapkan hal-hal seperti itu, 'kan? Aku paham. Karena Harusaki-san bertingkah aneh hari ini, kamu merasa bertanggung jawab, begitu?"

"Kira-kira begitu."

Sepertinya berita soal kelakuan Chiwa sudah sampai di telinga Masuzu.

"Apa yang akan kamu lakukan jika Harusaki-san membocorkanya pada semua orang? Jika soal 'fake' ini terungkap, 'pemecah ombak' pun sudah tidak akan berguna lagi."

"Akan kubilang padanya supaya tutup mulut."

"Tidak. 'Dengar, ini adalah rahasia, tapi ...,' atau, 'Meski ini rahasia, nyatanya, ah ...,' yang seperti ini mulanya dari satu menjadi sepuluh, sepuluh menjadi seratus, dan rahasia itu sudah tidak lagi menjadi rahasia. Inilah musuh dari semua rahasia."

"...."

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Dia membuat argumen yang masuk akal.

"Maaf, aku salah."

"Permintaan maaf yang tulus. Aku suka itu."

*cling* Wajah Masuzu tersenyum.

'Dengan senyum menawan yang ilegal ini, berapa lelaki yang sudah jatuh ke neraka karenanya ...?'

"Kalau begitu akan kupikirkan cara lain untuk mengembalikannya ke arah yang benar."

"Ah, meski kita dibatasi dalam hal kewenangan, aku akan dengan senang hati membantu."

Karena jam pelajaran sudah berakhir, banyak murid yang melirik ke arah kami. Seperti biasa, kami terlihat sangat mencolok.

Meski aku merasa gelisah, namun Masuzu tetap tenang berjalan melewati pandangan banyak orang.

Dunia yang kami tinggali memang sepenuhnya berbeda.

"Setiap kejadian intinya akan mengarah ke sana � Harusaki-san bertingkah seperti itu karena dia 'ingin menjadi populer', 'kan?"

"Bisa jadi."

"Lalu, apa Harusaki-san punya orang yang dia sukai?"

"Tidak, rasanya tidak ada."

Aku tidak pernah mendengar dia menyebutkan anak seangkatannya, ataupun para senpai yang dia anggap tampan.

"Yang benar?"

Masuzu mengamati wajahku dengan saksama.

Matanya dipenuhi dengan keragu-raguan.

"Meski aku berbohong, apa juga untungnya buatku? Chiwa dan aku sudah saling kenal sedari kecil, namun aku tidak pernah mendengar dia membahas lelaki mana pun."

"Tidak, bukan itu maksudku."

"Lalu, apa?"

"Entahlah."

Masuzu mengangkat bahunya.

"Bagi Eita-kun yang tidak tahu apa-apa, itu memang sebuah keuntungan."

"... eh, apa?"

Dia sengaja membuat ini lebih rumit.

"Itu artinya, 'Meski dia tidak punya seseorang yang dia sukai, namun dia tetap ingin jadi populer ...'"

Masuzu mengangguk dan berkata.

"Berarti, dengan kata lain, mau jadi 'bitch'!"

"Jangan bilang 'bitch'!"

Dasar, gadis ini ....

Bisa-bisanya dia mengatai teman masa kecil orang lain seperti itu!

"Intinya, asal Harusaki-san mendapatkan pacar, dia pasti akan tenang dengan sendirinya .... Bukan begitu?"

"Harusnya begitu"

'Biarkan dia mencari pacar ....'

Benar-benar sulit membayangkan adegan macam itu.

"Kita akan membantunya mencari pacar."

"Apa maksudmu dengan 'membantunya mencari' ...? Ah ...."

Dia bukan bermaksud 'menyiapkan' 'ramen' instan.

"Aku akan bawa sesuatu besok. Besok, sepulang sekolah, bawa Harusaki-san dan cari aku."

Masuzu terlihat sangat percaya diri.

"Hei, apa yang kamu rencanakan?"

"Aku sedang memikirkannya sekarang. Tunggu saja besok. Fufufufufu."

Masuzu menjawabnya sambil tertawa terkekeh.

'... kamu mau melakukan apa?'


XxxxX


Akhirnya, hari berikutnya sepulang sekolah�

*haum* *grrrrrrr* *gukgukguk*

"Aduh, aduh, aduh, aduh, sakit! Jangan gigit aku! Jangan cubit aku! Jangan cengkeram aku!"

Chiwa menggigit lengan bajuku dengan mulut besarnya.

Dia juga mencubit pipiku, dan mencengkeram lenganku.

Singkatnya, aku membawa Chiwa ke ruangan yang Masuzu tentukan.

"Kamu mau apa, nyaa~?! Kenapa membawaku ke tempat ini, nyaa~? Kamu selalu meninggalkanku sendiri. Kenapa kalian berdua tidak pulang saja, nyaa~?"

Masuzu muncul dengan senyum menakutkan.

"Fufufu, aku tidak tahu lagi apa kamu ini seekor anjing atau kucing."

"Tidak, aku ini manusia ...."

'Aku jadi sedikit gelisah.'

'Apa sungguh tidak apa-apa membawa Chiwa kemari?'

Ini adalah lantai ketiga gedung sekolah, sisi sebelah timur, di mana komunitas budaya biasanya bertemu. Di bagian ujung selatannya, terdapat ruangan kosong berukuran lima meter persegi.

Di dalamnya benar-benar kosong, hanya ada meja dan kursi saja. Salah satu pojokannya ditutupi dengan empat tatakan tatami, yang tampak seperti alas duduk tatami tradisional Jepang, namun benar-benar aneh.

Masuzu duduk bersimpuh tegak di atas tatami yang berada di pojokan.

Entah kenapa, di depannya terdapat satu set peralatan kaligrafi.

"Selamat datang, Harusaki Chiwa-san."

Baca Light Novel Oreshura Volume 1 - Chapter #4 Bahasa Indonesia


Kapan dan di mana dia mengganti pakaiannya? Masuzu saat ini mengenakan kimono merah yang dihiasi dengan bordiran cerah mencolok. Rambut peraknya disanggul ke atas, memperlihatkan lehernya yang menggoda. Pakaian ini benar-benar memperlihatkan pesonanya, dan kimono itu sangat cocok dengannya. Bahkan aku yang selalu berada di sekitar Masuzu, sampai ingin mengungkapkan kekagumanku. Jika anak lelaki lain melihatnya, jumlah penggemar Masuzu pasti akan meningkat.

"Ada apa, nyaa? Aku sedang sibuk, nyaa�"

"Hari ini, untuk membujuk Harusaki-san agar bergabung ke klub kami, kami membawamu ke sini."

"Klub?"

Aku dan Chiwa bertanya di saat yang bersamaan.

"Hei, kamu tidak pernah memberitahuku tentang ini! Masuzu, ada apa ini?"

"Bukankah kamu ikut klub pulang ke rumah, nyaa? Klub apa yang sedang kamu bahas ini, nyaa?"

"Kudengar kalau Harusaki-san belakangan ini berusaha keras untuk menjadi populer di kalangan anak lelaki. Beredar kabar kalau kamu sampai bersuara seperti kucing betina, karena itu adalah bagian dari strategimu untuk menjadi lebih populer."

"Siapa yang kamu sebut kucing betina, nyaa?"

"Sepertinya itu tidak begitu menunjukkan hasil."

"Ha-hasilnya perlahan akan mulai muncul, nyaa!"

Menurut pendapatku, meskipun ribuan tahun telah terlewati, hasilnya tetap tidak akan muncul.

"Harusaki-san."

Masuzu menatap dingin ke arah Chiwa.

"Tolong sadari kenyataannya!"

"A-apa ...? Nyaaa."

"Kamu pendek, wajahmu seperti bayi, tubuh bagian atas dan bagian bawahmu itu mungil .... Singkatnya, kamu memiliki penampilan seorang anak kecil."

"Kamu terlalu banyak bicara. Nyaaa!"

"Otakmu memiliki kedewasaan dari sebuah mainan dewasa yang kekanakan."

"Aku sudah mengerti maksudmu, nyaa!"

"Singkatnya, terlepas dari penampilan atau perilakumu, kamu itu terlalu naif. Jika terus seperti ini, bahkan setelah jutaan tahun pun, kamu tidak akan bisa mendapatkan seorang pacar, jangan pernah mimpi jadi populer, karena itu hanya akan jadi mimpi belaka."

"Lalu kenapa? Nyaa!"

"Meski ini terasa aneh karena aku mengatakannya sendiri ...."

Sambil terbatuk, Masuzu berdeham.

"Aku ini terlalu populer."

"...."

"Aku ini populer. Popularitas ini bahkan membawa lebih banyak lagi kepopuleran, dan ini terlalu berlebihan sampai-sampai aku muak dengannya, tapi tidak ada jalan buatku untuk berhenti menarik perhatian para lelaki."

Chiwa begitu terkejut hingga dia lupa untuk marah. Dia membisu dengan mulut menganga.

"Akan tetapi, aku tidak selalu seperti ini."

"Eh ...?"

Aku hanya bisa menggumam.

'Apa Masuzu juga pernah melalui masa tanpa kepopuleran?'

"Aku juga berusaha dan dikalahkan dalam berbagai upaya dan usaha .... Biar bagaimanapun, hal paling penting yang membawaku pada kesuksesan adalah keberadaan dari benda ini."

Ucap Masuzu sambil mengeluarkan buku catatan ukuran B5 dari dalam tas di sebelahnya.

'Rasanya aneh.'

'Kenapa aku merasa sampul itu terlihat tidak asing.'

'Terutama, guratan noda itu .... Apa ini deja vu?'

'Aku ingat saat dulu menumpahkan minuman bersoda dan menyebabkan sebuah noda�'

'Hahahaha.'

'Ahahahahaahaha.'

"Oi, kau, Masuzuuuuuuu�"

"Berkat buku catatan ini, aku pun jadi populer."

"Apa yang kamu rencanakan dengan buku ituuuuuuuuuuuuuu?!"

"Ei-kun, kamu berisik! Tadi kamu bicara apa? Apa itu semua berkat buku catatan tersebut?"

Karena dia sangat bersemangat, Chiwa pun lupa menambahkan kata 'nyaa' di akhir kalimatnya. Dia bersandar dan menatap sampul buku catatan itu .... Seolah-olah hampir tergoda oleh sebuah iklan berlebihan yang sudah menipu banyak orang.

"Buku catatan ini adalah sesuatu yang diberikan oleh cinta pertamaku sebagai kenang-kenangan. Bagaimana menjadi orang yang menarik? Bagaimana menarik lawan jenis? Dia mencatat semua doktrin itu dalam wujud buku harian. Klub kita akan menggunakan buku catatan ini sebagai panduan, untuk riset dan penelitian cara menjadi populer."

"A-apa yang terjadi pada cinta pertamamu?"

"Pada bulan maret tahun ini, dia meninggalkan sebuah pesan yang berisi, 'Pertarungan kita segera dimulai!' lalu dia pergi ke minimarket dan tidak pernah kembali."

Masuzu menutupi wajahnya dengan lengan kimono dan tersedu-sedu seolah menangis.

'Apa orang ini bodoh?'

'Siapa yang mau percaya cerita yang jelas-jelas busuk dan percuma ini, dan setelah itu menangis�'

"Ah, ah, maafkan aku! Aku tidak bermaksud menanyakannya! Aku benar-benar minta maaf!"

"...."

Ya, ternyata ada yang percaya, Chihuahua-chan.

Meski dia keras kepala, aku tidak bisa membencinya.

"Jika ada seseorang yang tidak populer sedang menderita di hadapanku � 'Kamu harus menyelamatkan mereka' � dia pasti akan mengatakan itu. Terlebih lagi, karena kamu adalah teman masa kecil Eita-kun. Aku tidak bisa hanya duduk diam membiarkannya, karena itu aku membentuk klub ini."

"Eeeeh?"

Chiwa dengan malu-malu mundur ke belakang.

"Aku mohon padamu, Harusaki-san. Tolong biarkan aku yang hina ini membantumu menjadi super populer!"

Ekspresi Masuzu tampak sangat nyata meskipun itu hanya sandiwara, dan dia menatap penuh permohonan ke arah Chiwa.

Chiwa pun berpaling.

"Aku paham maksudmu, tapi dalam situasi ini, aku tidak bisa begitu saja bilang 'baik, mohon bimbingannya,' kamu sadar itu, 'kan?"

'Hmm, itu ada benarnya.'

'Orang yang mendengarkannya pasti akan mencium sesuatu yang sangat mencurigakan. Lagi pula, semuanya berkembang terlalu cepat.'

'Seperti yang diduga, tampaknya Chiwa tidak sebodoh itu.'

"Jadi kamu mau lari, begitu?"

Tangisan palsu itu tiba-tiba berhenti.

Senyum provokatif tampak di wajah Masuzu.

"A-aku tidak akan lari! Ini dan itu adalah dua hal yang sangat berbeda�"

"Saat mengincar kemenangan, seseorang perlu berusaha setiap ada peluang, 'kan?"

"Be-benar!"

"Berpegang pada harga diri yang kolot, kemudian gagal, itu akan sangat memalukan, bukan?"

"...."

Chiwa menggigit bibirnya lalu menundukkan kepala.

'Ini gawat ....'

Pertanyaan yang menekan semangat dan pendedikasian jalan hidup semacam ini .... Bagi Chiwa yang jiwa sporty-nya melekat di setiap sumsum tulang dan jaringan otaknya, yang juga dianggap sebagai 'golongan darah sporty' ..., ini merupakan taktik yang sangat efektif.

"Hei, Chiwa, jangan terlalu serius memikirkannya, mengerti? Bekerja keraslah seperti yang biasanya dulu kamu lakukan ...."

"Benar�"

Masuzu menyelaku;

"Eita-kun juga akan bergabung dengan klub ini sebagai penasehat. Jika Harusaki-san tidak ikut bergabung, hanya akan ada kami berdua saja yang menjalankan aktivitas klub � apa kamu tega?"

Mata Chiwa mendadak terlihat berapi-api, '*Duar!*'

"Aku mau ikut! Dan ini bukan karena bujuk rayumu!"

"A-anu, Chiwa ...."

"Ada apa, Ei-kun? Jadi kamu sebegitu inginnya berduaan saja dengan wanita ini?!"

"...."

Menurut aturan sekolah kami, setidaknya butuh lima anggota untuk membentuk klub baru.

Agar tidak dibubarkan, klub tersebut seharusnya punya tiga anggota aktif.

Dengan kata lain, mustahil bagi 'Masuzu dan aku menjalani aktivitas klub berdua saja'.

Tapi sekarang, biar bagaimanapun, aku tidak bisa membuka mulutku menentang keinginan Chiwa yang membara.

'... aku tidak peduli, lakukan saja sesuka kalian.'

"Jadi sudah diputuskan, fufu. Aktivitas klub tampaknya akan sangat menarik."

*plok* Masuzu menepukkan tangannya sambil tersenyum.

"Setelah itu bagaimana? Apa kita bisa menggunakan ini sebagai ruang klub? Lalu apa nama untuk klub ini?"

Masuzu mengambil kuas yang ada di sebelahnya untuk menanggapi Chiwa.

Dengan gemulai dia menulis beberapa kata di kertas gulungan berwarna putih yang menggantung.

Yang ditulisnya itu�


"Komunitas Gadis Remaja demi Menampilkan Pribadinya"


Itu benar-benar ciri khas seorang Masuzu. Kurasa nama tersebut memiliki ciri seorang ojou-sama, beserta kesan supelnya.

"Nama yang benar-benar bagus!"

Mata Chiwa berbinar ketika dia berbicara.

'Yah, kalau dia menyukainya, berarti tidak masalah.'

... ketika aku memikirkan hal itu, Masuzu berbisik padaku,

"Disingkat menjadi 'Jien Otsu'. Cuma bercanda!"


'Tanpa sedikitpun keraguan.'

'Tak diragukan lagi�'

'Gadis ini, seorang Iblis.'




Post-Chapter Extra

Dari Form Aplikasi 'Komunitas Gadis Remaja demi Menampilkan Pribadinya'

Aspirasi dari setiap anggota:

Masuzu: Supaya bisa meningkatkan kemampuan diri saya, serta membiasakan diri di lingkungan SMA Hanenoyama.

Guru Pembimbing: Semoga sukses menjadi seorang gadis remaja.

Chiwa: Saya pasti, pasti akan menjadi lebih populer dari Natsukawa.

Guru Pembimbing: Sebaiknya kamu menyerah terhadap kebencianmu dulu!

Eita: Izinkan saya menyampaikan beberapa hal. Bertahan hidup itu sulit. Saya berharap bisa menyelamatkan hidup orang lain. Saya tidak akan pernah menyerah. Oke�!

Guru Pembimbing: Aku bisa melihat antusiasme Kido-kun dari kata 'Oke�!' tadi. Semoga sukses!


---End of Chapter 4---



Baca Semua Volume -> Index Oreshura All Volume


Translator : Zhi End Translation
Editor : Seh-Terra Fantranslation
Previous
Next Post »
0 Komentar